Kamis, 19 November 2009

Hijau Sekolahku…

Percaya deh, kamu tidak akan pernah merasa kepanasan ataupun gerah saat belajar di SMPN 1 Tellu LimpoE, meskipun tanpa AC. Jangan heran, karena sejuk dan semilir angin senantiasa berembus ke ruang-ruang kelas yang berjendela superlebar. Bangunan sekolah yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda ini memang didesain untuk kenyamanan belajar.

Sekolah ini terletak dekat dengan pusat kota, namun jauh dari hiruk pikuk dan panasnya kawasan pusat bisnis Simpang Empat. Suasana sejuk langsung terasa saat memasuki kawasan sekolah, manfaat dari jajaran pohon-pohon besar yang menaungi Jl Bau Massepe, tempat sekolah ini berdiri. Tepat di depan sekolah, ada taman Obat yang dipenuhi pepohonan rindang.
Ruangan kelas dibuat sangat luas, dengan plafon yang menjulang tinggi, serta jendela-jendela lebar. Hal itu membuat angin bebas keluar masuk, berganti-ganti, membawa pergi udara lembab penuh rumus-rumus rumit, kesetimbangan kimia, teori asal-usul manusia, sejarah perjuangan nasional, dan lain sebagainya, karena suara ibu dan bapak guru juga dengan mudahnya ikut terbawa angin alias tak jelas terdengar di telinga para siswa. Hahaha…
Enggak ding, itu cuma alasan buat siswa yang malas belajar saja. Bagi Ariel, tidak demikian. Siswa yang kini tengah deg-degan menunggu hasil Ujian Nasional itu, justru merasa suasana kelas yang sejuk membuat semangat belajarnya berkobar. “Asyik banget kali, belajar ditemani suara cicit burung dan hembusan angin sejuk. Seger…”
Hah, emangnya ada yang memelihara burung di sekolahan? Tentu saja tidak. Burung-burung gereja itu memang tinggal dan bersarang di pepohonan besar di kompleks sekolah. Ada beberapa pohon ..r di sisi kanan lapangan tenis, dan dua pohon lagi di lapangan upacara. Pohon-pohon itu benar-benar besar. Dibutuhkan empat orang untuk dapat merangkul batang pohon itu, yang berarti, kira-kira keliling pohon itu sekitar enam meter. Hayo, coba hitung berapa diameternya?

Tidak ada komentar: